Protes terhadap pengangguran, kesenjangan sosial dan politik menyebar
cepat di kota-kota besar di Amerika Serikat sekitar tiga minggu
peluncuran kampanye "Menduduki Wall Street (OWS) di New York.
Aksi di belakang OWS - awalnya diluncurkan untuk menentang
keserakahan korporasi dan dimaksudkan untuk menuntut kehidupan yang
lebih adil bagi 99 persen rakyat Amerika.
Hari Kamis kemarin (6/10) ribuan orang kembali menggelar aksi protes
damai di seluruh negeri, mendesak satu persen orang terkaya di AS juga
menerima beban ekonomi mereka.
Kampanye, yang dipancarkan dari pusat kota Manhattan, telah
berkembang dengan kampanye sejenis, seperti 'menduduki Chicago',
'menduduki Los Angeles', 'menduduki Seattle', serta menyebar dengan aksi
yang serupa di kota-kota lainnya.
Mencela pengaruh yang berlebihan dari perusahaan pada politik negara
itu, para pengunjuk rasa telah meneriakkan suara mereka melawan
pengangguran yang tinggi di AS.
Seorang pengunjuk rasa mengatakan, "Tidak pernah dalam sejarah dunia
kekayaan negara kita terkonsentrasi di tangan tunggal, dan itu di luar
kendali."
Demonstran lain mengatakan, "Mengapa kita menghabiskan 3 triliun
dolar dalam pendudukan Irak dan Afghanistan, ketika 29 persen dari warga
Washington DC, di ibukota, hidup dalam kemiskinan?"
Pada satu titik fokus, ratusan demonstran yang 'Menduduki Washington
DC' telah bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya yang kumpul di balik
kampanye 'Stop the Machine'. Gerakan ini berasal dari dekade yang lalu
yang menyuarakan oposisi terhadap invasi AS ke Afghanistan dan Irak pada
tahun 2001 dan 2003.(fq/prtv)
sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/aksi-protes-menentang-krisis-semakin-menyebar-di-kota-kota-besar-as.htm