Presiden Perancis Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Brussel (tengah) |
Meskipun para pemimpin Uni Eropa telah menyepakati kebijakan fiskal
bersama pekan lalu, namun para investor sangat kecil kepercayaan mereka
atas kebijakan yang diambil para pemimpin Uni Eropa itu.
Para investor tidak yakin bahwa krisis utang itu akan dapat
diselesaikannya. Di mana bank-bank menyimpan miliaran dolar obligasi
pemerintah yang sangat berisiko gagal. Hal ini sangat nampak reaksi yang
sangat negatif terhadap langkah yang diambil para pemimpin Uni Eropa
dengan naiknya suku bunga bank. Sementara beberapa bank tidak memberikan
pinjaman. Euro jatuh di bawah $ 1,30 untuk pertama kalinya sejak
Januari.
Sejumlah tindakan darurat diambil Bank Credit Agricole SA, Perancis,
yang mengumumkan akan keluar 21 dari 53 negara itu terletak di zona itu.
Commerzbank AG akan mencoba untuk menghindari bailout Jerman, dan
memindahkan uangnya ke bank milik pemerintah.
Pasar global seperti indek Dow Jones merosot 1,1 persen, sementara
pasar Jepang dan Australia jatuh 1 persen Kamis pagi. Sementara itu,
Fitch menurunkan peringkat lima bank besar Eropa. Tanda-tanda
memburuknya ekonomi Uni Eropa terus berlanjut, akibat krisis utang, dan
memasuki tahun 2012, menggambarkan tingkat suramnya ekonomi zona Eropa.
Tentu, yang paling absurd sekarang adalah keingnan sejumlah negara
anggota Uni Eropa, yang kembali ke mata uang mereka. Keinginan sejumlah
negara itu, akan membawa konsekwensi hancurnya tatanan yang sudah
dibangun dalam waktu yang panjang, yaitu kekuatan regional Uni Eropa,
yang kemudian menciptakan mata uang tunggal mereka euro, dan sekarang
terombang-ambing krisis yang sangat dahsyat, yaitu utang.
Tahun 2012 tetap suram bagi perekonomian Eropa, dan konflik
kepentingan nasional seluruh negara anggota Uni Eropa menjadi taruhan.
Apakah kekuatan regional Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara dengan
400 juta penduduk itu, sejatinya akan dapat bertahan. Ini persoalan yang
sangat mendasar.
Kekuatan ekonomi Uni Eropa, sebuah kekuatan ekonomi besar, tetapi
terkikis oleh utang yang bertumpuk-tumpuk, sekarang menyeret ke dalam
jurang krisis. Hampir negara-negara Uni Eropa memiliki utang, yang besar
100 persen dari PDB-nya.
Sementara itu, Bank Dunia yang menjadi sandaran terakhir (the last
resort), tak mungkin akan dapat membantu negara-negara Eropa yang
terkena krisis, karena dana yang dimiliki Bank Dunia, juga dari
negara-negara besar Eropa, yang sudah tertatih-tatih akibat dihantam
krisis. Kini Bank Dunia (World Bank) ikut mengalami krisis, bersamaan
dengan krisis negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat. (mh/nwk)
sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/krisis-euro-memporakporandakan-bank-dunia.htm