Catatan Akhir Tahun 2011 : Apakah Dinar/ Emas Masih Menguntungkan…?
6:47 AMOleh Muhaimin Iqbal
Sabtu, 31 December 2011 07:45
Karena
tanggal 31 Desember 2011 jatuh pada hari libur tidak ada transaksi di
pasar, maka transaksi terakhir di pasar emas dunia untuk 2011 adalah
bersamaan dengan ditutupnya pasar New York tanggal 30 Desember
2011 sore hari atau pagi ini waktu Indonesia. Harga emas dunia ditutup
pada harga US$ 1,568/Ozt , dan harga Dinar ditutup pada angka Rp
2,170,891. Dengan angka penutupan seperti ini, apakah investasi Dinar
atau emas masih menguntungkan sepanjang tahun 2011 ?
Jawabannya
tergantung kapan Anda mulai investasinya dan dari mana asal uangnya.
Bila Anda sudah mulainya setahun lalu, maka investasi Dinar Anda
memberikan kisaran hasil 23 % atau bila dipotong selisih harga jual dan
harga beli 4 % (bisa ditekan tinggal 2 % bila Anda jual ke sesama
pengguna yang juga kita fasilitasi melalui jual less 1%), hasil bersih
investasi ini masih di kisaran 19 % - 21 % - atau sekitar tiga kali hasil bersih deposito.
Bila
Anda mulai investasinya baru dalam 4 bulan terakhir, dipastikan Anda
rugi karena Dinar mengalami trend penurunan yang significant sejak
September 2011.
Yang
menarik adalah bila dilihat sumber dana yang Anda gunakan untuk
investasi emas ini. Hasil bersih setahun terakhir yang berada di kisaran
19%-21% tersebut diatas hanya berlaku bila dana yang Anda pakai untuk
membeli emas/Dinar adalah uang Anda sendiri.
Bila
dana yang Anda gunakan untuk investasi adalah uang bank atau uang
pinjaman lainnya, maka hasil bersih yang 19%-21 % akan nyaris habis
karena ongkos modal yang Anda gunakan (biaya gadai misalnya) berada di
kisaran angka 18%. Hasil bersih yang hanya 1%- 3 % (setelah dipotong
ongkos modal), tidak cukup menarik untuk mengimbangi jerih payah dan
sport jantung Anda.
Itulah sebabnya melalui berbagai tulisan sejak lebih dari dua tahun lalu, saya
sudah mengingatkan agar masyarakat tidak berspekulasi dengan membeli
emas menggunakan dana pinjaman atau gadai. Kecuali bila dana pinjaman
atau gadai ini untuk kegiatan produktif riil (bukan dari naik turunnya harga) yang menghasilkan nilai lebih besar dari ongkos dana-nya, atau yang saya sebut Gold Based Capital.
Lantas bagaimana dengan tahun 2012 ?. Parkiraan saya akan banyak factor yang bisa mendorong harga emas ke atas, antara lain adalah pengaruh jangka panjang dari Quantitative Easing
dalam berbagai namanya selama krisis AS dan Eropa 2011. Yang juga bisa
melejitkan harga emas dunia 2012 adalah bila krisis Iran – AS yang
hari-hari ini memanas terus ter-eskalasi.
Tiga
puluh tahun lalu, harga emas pernah melonjak dari angka US$ 215/Ozt
(Januari 1979) ke angka US$ 850/Ozt (Januari 1980) ketika terjadi
ketegangan antara Iran dan Amerika pada krisis penyanderaan 52 warga
Amerika di Iran selama 444 hari dari tanggal 4 November 1979 s/d 20
Januari 1981.
Terlepas
dari peluang naiknya harga emas dunia di tahun 2012 tersebut, sekali
lagi saya tidak merekomendasikan untuk mendananinya dengan dana
pinjaman, kecuali untuk kegiatan produktif.
Sejalan dengan tema sentral untuk produktif di tahun 2012 tersebut, maka resolusi saya untuk 2012 adalah Get Real…! InsyaAllah.
0 comments