Dominasi Dolar Bakal Runtuh, Ini Alasannya
8:24 PMSebuah analisis yang menunjukkan bahwa dolar AS
akan semakin ditinggalkan sebagai mata uang internasional. Pertanyaannya
adalah apa alternatifnya?
TEMPO.CO, Washington
- Dolar Amerika Serikat sudah lama menjadi mata uang global dunia. Selama
beberapa dekade penggunaan dolar benar-benar dominan dalam aktivitas
perdagangan internasional. Ini memberi keuntungan luar biasa bagi sistem
keuangan dan masyarakat Negeri Abang Sam. Dengan dolar, Amerika memegang
kendali yang luar biasa di seluruh dunia.
Saat ini
lebih dari 60 persen dari seluruh cadangan mata uang asing dunia dalam dolar.
Belakangan terjadi perubahan besar. Anehnya, media-media di Amerika bungkam
seribu bahasa tentang ini. Sejumlah negara dengan perekonomian terbesar di Bumi
telah membuat perjanjian satu sama lain untuk menyingkirkan penggunaan dolar.
Beberapa
negara produsen minyak juga mulai menjual minyak dalam mata uang selain dolar,
sehingga mengancam sistem petrodolar yang berjalan selama hampir empat dekade.
Lembaga internasional besar, seperti PBB dan IMF, bahkan telah mengeluarkan
laporan resmi tentang perlunya membentuk sistem mata uang global baru pengganti
dolar.
Mau tak mau
dominasi dolar sebagai mata uang dunia pasti terancam. Pergeseran mata uang
yang muncul dalam perdagangan internasional tentu saja akan berimplikasi besar
bagi perekonomian Amerika, ujar Michael Snyder, seperti yang dikutip dari
Business Insider, Senin, 26 Maret 2012.
Cina adalah
negara yang paling getol mendorong perubahan itu. Cina memiliki pendapatan
ekonomi terbesar kedua di muka Bumi. Level pertumbuhan ekonomi Cina
diproyeksikan melampaui Amerika pada 2016. Bahkan salah satu ekonom memprediksi
perekonomian Cina akan tiga kali lebih besar dari ekonomi Amerika pada 2040. Jadi, para pemimpin di Beijing sedang duduk
di sana dan bertanya-tanya, mengapa dolar Amerika harus terus-menerus begitu digdaya
jika perekonomian Cina bakal segera menjadi nomor satu di planet ini?
Selama
beberapa tahun terakhir Cina dan negara-negara berkembang lainnya, seperti
Rusia, diam-diam membuat kesepakatan untuk menjauh dari dolar Amerika dalam
perdagangan internasional. Supremasi dolar nyatanya tidak setangguh seperti
yang dipercayai kebanyakan orang Amerika.
Berikut ini
10 alasan mengapa kejayaan dolar Amerika sebagai mata uang dunia akan segera
berakhir.
#1 Cina dan Jepang
Singkirkan Dolar
Beberapa bulan lalu perekonomian terbesar kedua di dunia
(Cina) dan ekonomi terbesar ketiga di Bumi (Jepang) mencapai kesepakatan yang
akan mempromosikan penggunaan mata uang mereka sendiri (bukan dolar) dalam
perdagangan satu sama lain.
Hal
tersebut kesepakatan yang sangat penting, dan sama sekali diabaikan media
Amerika. Seperti yang dilaporkan BBC, Cina dan Jepang mengumumkan rencana
mempromosikan pertukaran langsung dari mata uang mereka. Ini sebagai upaya
untuk memotong biaya bagi perusahaan dan meningkatkan perdagangan bilateral.
Kesepakatan
itu akan memungkinkan perusahaan kedua negara langsung mengubah mata uang Cina
dan Jepang. Saat ini bisnis di kedua negara perlu membeli dolar AS sebelum
mengonversi ke mata uang yang diinginkan, sehingga menambahkan biaya ekstra.
#2 Rencana BRICs
Menggunakan Mata Uang Sendiri
Kelompok BRICs, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India,
Cina, dan Afrika Selatan, terus unjuk gigi. Perjanjian baru ini akan
mempromosikan penggunaan mata uang nasional mereka sendiri ketimbang dolar
Amerika dalam perdagangan dengan satu sama.
Berita yang
dikutip dari media di India menyebutkan, kelima negara berkembang utama BRICs
mendorong momentum ekonomi yang lebih besar untuk kelompok mereka dengan
menandatangani dua pakta untuk memajukan perdagangan intra-BRICs pada pertemuan
puncak ke-4 pemimpin mereka di Jakarta beberapa waktu lalu.
Para
peneken perjanjian diharapkan meningkatkan perdagangan antarnegara BRICs yang
telah tumbuh pada tingkat 28 persen selama beberapa tahun terakhir. Namun nilai
perdagangan setara US$ 230 miliar itu tetap jauh di bawah potensi dari kelima
pusat kekuatan ekonomi.
#3 Perjanjian Mata Uang
Rusia dan Cina
Rusia dan Cina telah menggunakan mata uang nasional sendiri
dalam perdagangan satu sama lain selama lebih dari satu tahun. Para pemimpin
Rusia dan Cina sangat menganjurkan pembentukan mata uang global baru untuk
beberapa tahun. Kedua negara tampaknya bertekad menghancurkan kekuatan dolar AS
dalam perdagangan internasional.
#4 Naiknya Penggunaan
Yuan di Afrika
Siapa mitra dagang terbesar Afrika? Amerika Serikat? Bukan.
Tiga tahun lalu Cina menjadi mitra dagang terbesar Afrika. Cina kini agresif
berusaha memperluas penggunaan yuan atau renmimbi, mata uang Cina, di Benua
Hitam.
Sebuah
laporan dari bank terbesar di Afrika, Standard Bank, baru-baru ini menyatakan, Kami berharap setidaknya US$ 100 miliar (sekitar 768 miliar yuan) pada
perdagangan Sino-Afrika, yang harus diselesaikan dalam renmimbi pada tahun
2015."
Cina
tampaknya benar-benar bertekad mengubah cara perdagangan internasional. Pada
titik ini sekitar 70.000 perusahaan Cina memakai mata uang Cina dalam transaksi
lintas batas.
#5 Kesepakatan Cina-Uni
Emirat Arab
Cina dan Uni Emirat Arab sepakat menggusur dolar dan
menggunakan mata uang mereka sendiri dalam transaksi minyak satu sama lain. UAE
memang pemain kecil, tapi ini jelas sebuah ancaman bagi sistem petrodolar. Apa
yang akan terjadi petrodolar jika negara produsen minyak lainnya di Timur
Tengah menyusul?
#6 Iran
Iran menjadi salah satu negara yang paling agresif menjauhi
dolar Amerika dalam perdagangan internasional. Sebagai contoh, India akan
menggunakan emas untuk membeli minyak dari Iran.
Ketegangan
antara Amerika dan Iran tidak mungkin tuntas dalam waktu dekat. Iran
kemungkinan bakal terus melancarkan aksi yang bisa menekan Amerika Serikat
dalam dunia keuangan.
#7 Kerja Sama Cina-Arab
Saudi
Siapa importir minyak dari Arab Saudi paling banyak? Bukan
Amerika Serikat, tentunya, tapi Cina. Negeri Panda mengimpor 1,39 juta barel
minyak per hari dari Arab Saudi pada Februari, naik 39 persen dari tahun
sebelumnya.
Arab Saudi
dan Cina bekerja sama membangun sebuah kilang minyak besar baru di Arab Saudi.
Para pemimpin dari kedua negara telah bekerja untuk agresif memperluas
perdagangan antara kedua negara.
Berapa lama
Arab Saudi tetap bertahan dengan dolar jika Cina adalah pelanggan mereka yang
paling penting? Ini pertanyaan yang sangat penting.
#8 PBB Mendorong
Pembentukan Mata Uang Dunia Baru
PBB mengeluarkan laporan yang secara terbuka menyerukan
alternatif terhadap dolar AS sebagai mata uang dunia.
Secara
khusus, satu laporan PBB menyebutkan, "sebuah sistem cadangan global
baru" di mana AS tidak lagi memiliki dominasi. "Sebuah sistem
cadangan global baru dapat dibuat, yang tidak lagi bergantung pada dolar
Amerika Serikat sebagai mata uang cadangan utama tunggal."
#9 IMF Usulkan Bancor
sebagai Mata Uang Baru
Dana Moneter Internasional juga menerbitkan serangkaian
laporan yang menyerukan dolar Amerika diganti sebagai mata uang cadangan dunia.
Satu
dokumen IMF berjudul "Akumulasi Cadangan dan Stabilitas Moneter
Internasional" yang diterbitkan beberapa waktu lalu sebenarnya mengusulkan
mata uang global masa depan yang diberi nama "Bancor".
#10 Kebanyakan Negara
Dunia Benci Amerika
Sentimen global terhadap Amerika Serikat bergeser secara
dramatis. Ini tidak boleh dianggap remeh. Beberapa dekade lalu Amerika adalah
salah satu negara yang paling dicintai di Bumi. Sekarang mereka adalah salah
satu negara yang paling dibenci. Jika Anda (warga Amerika) masih ragu, kata
Snyder, Cobalah pergi ke sejumlah negara.
Bahkan di Eropa (di mana seharusnya Amerika memiliki teman), Amerika diperlakukan seperti kotoran. Banyak pelancong Amerika terpaksa mengenakan pin Kanada sehingga mereka tidak akan diperlakukan seperti sampah saat bepergian di sana, ujar Snyder. Menurut Snyder, sepuluh alasan yang dibicarakan dalam artikel ini tidak akan terjadi dalam semalam, tapi penting dicatat, perubahan ini akan memanas. Jadi kapan ini perubahan besar terjadi? Entahlah. Hanya waktu yang menjawab.
Terjemahan: Bobby Chandra
0 comments