Setelah membuat para pengamat ekonomi bertanya-tanya dengan mengalihkan asetnya pada emas, kali ini George Soroskali ini kembali membuah heboh dengan menggandakan kepemilikan emasnya hingga mencapai $ 663 Juta. Jelas, ini merupakan langkah Soros yang serius.

Jika pada waktu pertama kali, para pengamat ekonomi berpikir bahwa langkah Soros itu hanya sebagai salah satu alternatif, tampaknya kali ini tidak begitu. Di bawah prinsip refleksivitas, Soros telah benar-benar mengindikasikan bahwa emas menjadi aset gelembung ekonomi dalam periode yang dekat ini.

Saat ini garis tren emas benar-benar melonjak dan menjadi trend. Soros merupakan spekulan pasar terbesar di dunia dan langkah-langkahnya selalu saja menjadi ikutan dari para pelaku ekonomi. (sa/am)

source : Eramuslim.com

Sayang George Soros bukan seorang muslim, namun dia paham bahwa emas adalah aset yang dapat melindungi nilai dirinya sendiri, apakah diantara pembaca masih belum sadar akan kondisi ekonomi terutama nilai uang kertas yang makin lama kehilangan nilai beli dan bisa jadi akan menjadi kertas yang mengotori jalan-jalan di seluruh dunia.

Ketika krisis global terjadi yang dimulai oleh negara yang katanya ekonominya terkuat namun dikarenakan keloggaran yang disalahgunakan, dan untuk menanggulanginya adalah dilakukan bailout untuk menyelamatkan perusahaan yang berdampak luas terhadap keuangan, anda tahu dari mana dana bailout tersebut, sepanjang yang saya ketahui dana bailout diambil dari pajak yang dibayarkan warga negara. Jadi perusahaan yang berbuat salah maka rakyatlah yang menanggung resiko, dan boleh jadi pajak saja tidak akan cukup untuk dana bailout maka solusi yang paling mungkin adalah menerbitkan obligasi dan mencetak uang baru, nah jika mencetak uang ini tidak terkendali maka nilai uang tersebut pasti akan merosot nilainya.

Oleh karena itu mari kita alihkan uang simpanan kita dari mata uang fiat kepada mata uang sejati apalagi kalau bukan dinar emas, dan saat ini untuk memiliki dinar emas sangat mudah, bahkan anda dapat membeli dinar emas dengan mencicil.

Semoga kita diberikan kesempatan untuk menyelamatkan aset yang sudah dengan susah payah kita dapatkan, jangan sampai hilang begitu saja termakan inflasi atau pemotongan daya beli uang kertas, seperti yang terjadi di negara yang nilai satu lembar uang kertasnya bernilai milyaran namun daya belinya hanya setara dengan uang seratus ribu rupiah. Wallahua'lam.