Ketika System Ekonomi Adikuasa Kehilangan Kredibilitasnya

6:55 AM

Oleh Muhaimin Iqbal
Rabu, 03 August 2011 08:13 
 

Bila proses kiamat itu digambarkan seperti tasbih yang putus talinya, butir-butir-nya jatuh satu demi satu dengan urutan yang semakin cepat – nampaknya demikian juga proses runtuh-nya system ekonomi suatu negara. Hal ini nampak dari jatuhnya daya beli uang mereka – yang semakin hari semakin cepat. Bila dalam rata-rata 40 tahun terakhir, waktu T dari US$ - yaitu waktu yang diperlukan US$ untuk kehilangan separuh daya belinya – adalah 8.9 tahun, dalam  10 tahun terakhir waktu T ini tinggal 5 tahun, dan dengan drama krisis hutang yang baru berakhir kemarin – waktu T ini tinggal 3 tahun 8 bulan.

Grafik dibawah menunjukkan kenaikan harga emas dalam US$/troy ounce dan harga Dinar dalam Rupiah. Nampak Dollar dalam tiga tahun terakhir lebih buruk kinerjanya ketimbang Rupiah. T untuk Rupiah masih lebih baik dari Dollar yaitu 3 tahun 10 bulan – artinya Rupiah lebih mampu bertahan ketimbang Dollar – paling tidak untuk sementara ini.

Peluruhan US$ dan IDRPeluruhan US$ dan IDR

Ada proses pembelajaran yang luar biasa yang terjadi di masyarakat dunia dalam beberapa pekan yang lewat, mereka tiba-tiba sadar bahwa system ekonomi yang diusung oleh negeri – yang selama ini dianggap paling perkasa/adikuasa – ternyata rapuh, ternyata mereka hanya hidup dengan cara gali lubang tutup lubang. Perkiraan saya-pun bisa meleset,  sebelumnya saya menduga bahwa pasar akan meresponse positif dengan disepakatinya plafon hutang baru AS – ternyata kelegaan itu hanya berlangsung beberapa jam saja, setelah itu pasar menyadari bahwa ada yang seriously wrong dalam system ekonomi Amerika Serikat.

Hanya kurang dari 24 jam sejak disetujuinya plafon hutang baru AS, pasar kembali pesimis bahwa ekonomi AS akan pulih. Bahkan seorang ekonom yang juga comptroller general and head of the Comeback America Initiative - David Walker – kemarin di CNBC – menyatakan bahwa tidak lebih dari tiga tahun dari sekarang, Amerika akan menjadi seperti Yunani kini – yang tidak bisa membayar hutang dan kesana-kemari minta bantuan.

Dengan meluruhnya Dollar yang sangat cepat ini, lantas apakah Anda masih akan mengandalkannya untuk nilai tabungan/ deposito Anda ?, asuransi jangka panjang Anda ? atau sebagai cadangan devisa kita ?. Jangan mau ikut tenggelam bersama Dollar...!. Wa Allahu A’lam.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Subscribe