Mereka Sudah Merobohkan Rumah-Rumah (System) Mereka Dengan Tangan Mereka Sendiri
6:51 AMOleh Muhaimin Iqbal
Senin, 08 August 2011 08:33
Sudah
beberapa pekan ini, orang Amerika – terutama tokoh-tokoh pentingnya
selalu gelisah di akir pekan. Bila dua pekan lalu mereka gelisah dengan
krisis plafon hutang,
ketika plafon hutang ini teratasi – ternyata masalah baru yang tidak
kalah seriusnya muncul. Masalah baru ini adalah ketidak percayaan pelaku
pasar terhadap ekonomi negeri itu, ini tercermin dari anjlognya
saham-saham di bursa pekan lalu justru setelah plafon hutang disepakati
naik. Ketidak percayaan ini bahkan juga di confirm oleh salah satu pemeringkat hutang Standard & Poor’s, yang menurunkan credit rating hutang jangka panjang Amerika dari AAA ke AA+ dengan outlook negative – masih mungkin bertambah buruk lagi !.
Kejadian
penurunan rating yang pertama kalinya sejak Amerika memperoleh AAA nya
70 tahun lalu itu, tentu akan menimbulkan gejolak pasar yang sulit di
bayangkan di seluruh dunia. Untuk meminimisasi efek penurunan rating ini
bahkan Standard & Poor’s memilih waktu Jum’at malam – ketika semua
bursa sudah tutup untuk pengumumannya. Pagi ini gejolak
bursa termasuk harga emas akan sulit dihindari karena efek gempa
penurunan rating yang tidak sepenuhnya bisa dimitigasi – sepanjang akhir
pekan.
Yang
menjadi pertanyaan adalah, mengapa negeri yang paling kaya dengan GDP
per capita rata-rata diatas 4 kali dari GDP per capita dunia tersebut
justru menjadi sumber kekacauan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir ?. Perhatikan peta income ratio yang dibuat oleh University of California sekitar 10 tahu lalu dibawah.
Ketika
Indonesia masih berjuang dalam tiga dasawarsa dengan GDP per capita di
kisaran 0.26-0.75 GDP per capita dunia, Amerika secara persisten
mimiliki GDP per capita yang lebih besar dari 4 kali-nya GDP per capita
rata-rata penduduk dunia. Tetapi inilah ironi kapitalisme itu, di negeri
yang penduduk kaya-nya paling banyak di dunia itu – negaranya sendiri
mengalami ancaman kebangkrutan yang sangat serius. Mereka
sungguh-sungguh dalam simalakama yang luar biasa, ditambah plafon hutang
– orang menjadi tahu bahwa negeri itu hanya selamat dengan hutang, tidak ditambah hutang – negeri itu langsung mulai default.
Kegagalan
ekonomi Amerika yang juga representasi kapitalisme ini akan menjadi
epicentrum dari gempa ekonomi global (lagi) yang dampaknya pasti akan
kita juga rasakan.
Lantas
timbul pertanyaan yang mendasar, bila kapitalisme gagal atau sedang
menuju proses kegagalan, komunisme malah lebih dulu gagal dua dasawarsa
lalu, lantas seperti apa ekonomi yang seharusnya bisa langgeng sampai
akhir jaman ?. Bagi kita tentu solusi ekonomi yang mengandalkan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits.
Untuk
krisis global yang epicentrum-nya di Amerika tersebut misalnya, jawaban
Qur’ani-nya ada di penggalan surat Al Hasyr Ayat 7 : “... supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu...”. Kalau
saja kekayaan orang-orang Amerika lebih menyebar, krisis sekarang tidak
akan timbul. Negerinya tidak perlu berhutang kesana-kemari untuk
membayar gaji para veteran, tunjangan sosial masyarakat yang tidak mampu
dlsb.
Peluang
system (ekonomi ) Islam menggantikan system yahudi ini juga sudah
dikabarkan oleh Allah di surat Al Hasyr pula, ayat 2 : “...mereka
merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan
orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi
pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.”
Mereka
sudah merobohkan ekonomi mereka sendiri, maka kini waktunya
tangan-tangan kaum muslimin untuk menghadirkan system penggantinya.
Seperti apa konkritnya ?, inilah yang menjadi PR besar para ahli ekonomi
dan praktisi Muslim, para hafidz dan hafidzhah yang mampu meningkatkan
interaksinya dengan Al-Quran secara pari purna, tidak berhenti dari
membaca dan menghafal, tetapi mampu memahami, mengimplementasikan
(mengamalkan) dan mengajarkan setiap petunjuk yang ada di Al-Qur’an.
Bila
tangan-tangan kaum muslimin tidak berhasil menghadirkan solusi-nya
ketika mereka telah merobohkan system ekonomi mereka sendiri seperti
yang terjadi saat ini – maka yang akan muncul tetap saja system
kapitalisme yahudi dalam bentuk lainnya, lalu kita akan menunggu lagi
kapan mereka akan merobohkan kembali system mereka itu dengan tangan
mereka sendiri lagi ?. Wa Allahu A’lam.
0 comments