Menjadikan Petunjuknya Sebagai Panglima
8:04 PM
Situs resmi United Nation World Food Programme mengungkapkan bahwa resiko kesehatan terbesar di dunia saat ini adalah resiko kelaparan. Kelaparan menimbulkan lebih banyak kematian dibandingkan dengan jumlah kematian gabungan yang ditimbulkan oleh penyakit AIDS, Malaria dan TBC sekaligus. Bahwasanya masih begitu banyak jumlah orang yang kelaparan di abad modern ini, barangkali ini karena dunia baru mengandalkan ilmu, teknologi , system ekonomi, sosial dan politik buatan manusia yang penuh kelemahan dan kepentingan itu sebagai panglima dunia belum menggunakan petunjukNya sebagai panglima untuk menyelesaikan masalah yang sangat serius seperti urusan pangan ini.
Kita mungkin belum yakin dengan petunjuk yang begitu ceto welo-welo (terang benderang) untuk menghilangkan kelaparan itu misalnya. Coba bayangkan seandainya kita menggunakan petunjukNya sebagai panglima untuk mengatasi kelaparan di dunia kemudian memulainya dengan dua hadits shahih berikut misalnya :
Tidak akan lapar penghuni rumah yang memiliki kurma (HR Muslim, Hadits no 3811)
Wahai Aisyah ! rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya akan lapar. Wahai Aisyah ! rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya akan lapar Beliau mengucapkannya sebanyak dua atau tiga kali(HR Muslim, Hadits no 3812)
Bagaimana kira-kira sikap kita dengan hadits tersebut ?, Oh itu solusi untuk orang Arab ?, tidak !, agama ini adalah rahmatan lil-alamin rahmat bagi seluruh alam. Kebenaran ayat-ayatNya dan petunjuk RasulNya berlaku untuk orang Arab dan berlaku juga bagi seluruh dunia. Artinya kalau kurma mencegah kelaparan di dua hadits tersebut, itu berarti berlaku bagi seluruh dunia bahwa kurma memang benar-benar dapat mencegah kelaparan.
Yang mungkin akan segera disangkal justru oleh para ahli pertanian dan ahli pangan adalah kurma bukan tanaman kita, belum tentu cocok di tanah kita, tidak cocok untuk makanan kita dlsb. dlsb. Bisa jadi pendapat mereka betul semua berdasarkan cakupan ilmu mereka. Tetapi bila cakupan ilmu itu kita perluas sedikit saja, semua sangkalan itu menjadi lebih mudah dicarikan jawabannya.
Di Chiang Mai Thailand yang agro klimatnya mirip dengan daerah-daerah Indonesia pada umumnya kurma justru memberikan hasil terbaik untuk setiap pohonnya. Negeri Jiran kita Malaysia sudah lebih dari 12 tahun pula berhasil dengan sukses mengembang biakkan kurma di wilayah yang mereka masih jaga kerahasiaannya barangkali takut dengan negeri jirannya (kita !) akan melangkah lebih cepat bila kita juga tahu - karena kita punya lahan yang lebih luas dan human resources yang lebih banyak.
Secara historis kita juga memiliki bukti yang begitu meyakinkan dengan tanaman yang memiliki banyak kemiripan dengan kurma yaitu sawit. Dahulu penjajah kita hanya membawa empat benih sawit dari Afrika Barat kini produsen sawit terbesar dunia itu adalah kita !
Kurma belum menjadi solusi kelaparan dunia saat ini bisa jadi karena justru menunggu ada negeri subur dengan potensi area tanam yang sangat luas dan dengan tenaga kerja yang cukup, yang mau menanam kurma. Negeri manakah itu ? ya kita lah yang paling fit untuk misi besar tersebut.
68% produksi bio massa dunia ada di seputar katulistiwa, yaitu sediki
- Details
- Kategori : Entrepreneurship
- Published on Thursday, 18 April 2013 06:34
- Oleh : Muhaimin Iqbal
0 comments