Pesan Dua Negeri Di Ujung Sahara
2:53 AMDengan ijin Allah dalam selang waktu yang tidak berjauhan saya sempat mengunjungi dua negeri di ujung gurun Sahara. Yang pertama beberapa waktu sebelum saudara kita Muhammad Mursi di coup detat oleh rezim militer Mesir, saya sempat mengunjungi negeri itu negeri di ujung Timur Laut Sahara. Yang kedua saat saya menulis tulisan ini, sedang berada di negeri Magribi Maroko negeri di ujung Barat Laut gurun Sahara. Dua negeri yang seolah menitipkan pesan yang sama untuk kita umat muslim Indonesia, apa pesannya ?
Mesir merupakan negeri gurun dengan penduduk sekitar 83 juta, berdasarkan Index Mundi negeri tersebut tahun 2013 ini menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia dengan total 9 juta ton. Maroko dengan penduduk sekitar 32 juta jiwa, berdasarkan sumber yang sama tahun ini mengimpor 2 juta ton gandum. Indonesia sendiri tahun ini diperkirakan menjadi negara pengimpor gandum terbesar no 4 dunia dengan total impor 7.1 juta ton.
Mesir seluruh wilayahnya gurun sedangkan Maroko sebagian wilayahnya gurun dan mereka memang makanan utamanya dari gandum maka pantaslah mereka - saudara kita di dua negeri tersebut - mengimpor gandum dalam jumlah besar. Lha kita, Alhamdulillah hidup di negeri yang hijau royo-royo dan makanan kita aslinyapun bukan gandum. Selain beras kita bisa makan apa saja mulai dari jagung, ketela, biji-bijian dan sejumlah kacang-kacangan dan juga umbi-umbian.
Kok realitasnya kita juga menjadi salah satu pengimpor gandum terbesar dunia ?, Kok bisa ?, di mana salahnya ?
Maka disinilah pesan dua negeri gurun yang mayoritas penduduknya muslim ini :
Negerimu adalah negeri yang subur, segala macam tanaman pangan bisa tumbuh mengapa kalian berebut makanan di pasar dunia dengan makanan kami ?
Karena penduduk kalian yang besar, kebutuhan pangan kalian yang banyak kalian telah meningkatkan demand di pasar internasional dan melonjakkan harga pangan kami dari waktu ke waktu !
Kalian mestinya menjadi solusi atas problem pangan di negeri kami, bukan malah ikut memperberat beban kami dengan harga pangan dunia yang terus membubung tinggi
Selain urusan pangan, dua negeri gurun tersebut nampaknya juga perlu contoh dari negeri ini utamanya adalah dalam hal kebersihan. Karena Bersuci adalah separuh Iman (HR. Muslim), maka dua negeri gurun dengan penduduk mayoritas muslim ini belum bisa menjadi contoh dari adanya keimanan itu.
Bahkan di Maroko sampai ada ungkapan nyinyir dalam bahasa arab kullu jidarun hammam yang terjemahan langsungnya adalah semua tembok adalah wc !. Maka kalau Anda berjalan-jalan di kota-kota utama Maroko seperti kota terbesarnya Casablanca sekalipun (kota bisnis internasional paling terkenal di Maroko), jauhilah setiap pagar tembok karena Anda tidak akan terbiasa dengan bau pesing-nya kota ini.
Para gubernur dan walikota yang sukses di negeri kita Indonesia, mestinya bisa memberi contoh para penguasa di dua negeri Sahara tersebut bagaimana mengelola kebersihan kota agar setidaknya ada tanda-tanda keimanan dari sisi kebersihan ini.
Menjadi khalifah pemakmur bumi adalah salah satu raison deetre alasan keberadaan manusia di muka bumi (QS 2:30 ; QS 11:61), dan tugas ini hanya bisa dilaksanakan bila kita memenuhi syaratnya yaitu iman dan takwa (QS 7:96) sedangkan menurut hadits tersebut di atas separuh iman itu ada di kesucian - maka negeri khalifah mestinya adalah negeri yang makmur dan tentu juga harus bersih.
InsyaAllah di Indonesia kita memiliki modal untuk keduanya, menjadikan negeri kita ini makmur dan bersih bila kita bisa antara lain menangkap pesan dari kegagalan negeri-negeri dengan penduduk muslim terbesar lainnya seperti dua negeri di ujung Sahara tersebut. InsyaAllah.
- Details
- Kategori : Umum
- Published on Monday, 12 August 2013 12:44
- Oleh : Muhaimin Iqbal
0 comments