Setelah 68 Tahun Merdeka
6:12 PMDua hari lalu negeri ini merayakan hari kemerdekaannya yang ke 68, tentu banyak yang patut disyukuri dalam rentang waktu di era kemerdekaan ini. Namun terlepas dari keberhasilan ataupun kegagalan di masa yang lewat, tidak ada salahnya juga bila bangsa dan negeri ini mau berintrospeksi diri agar bisa membangun negeri secara lebih baik kedepan. Utamanya pada tiga hal kebutuhan dasar yang kita kedodoran selama ini.
Tiga hal tersebut adalah apa yang selama ini kita kenal dengan FEW -Food, Energy and Water. Dalam bidang food (pangan) sudah sering saya bahas di situs ini, betapa negeri yang hijau royo-royo ini masih harus impor kebutuhan pangan yang sangat mendasar dalam hal pemenuhan kebutuhan karbohidrat seperti gandum dan beras, maupun kebutuhan protein seperti daging, susu , kedelai dlsb.
Dalam hal water (air), laporan McKinsey yang pernah saya kutip sebagian isinya pada tulisan saya awal tahun ini bahkan menyatakan bahwa dalam periode sekitar 17 tahun dari sekarang (2030) sekitar 25 juta orang negeri ini akan tidak memiliki akses terhadap air bersih !
Dalam bidang energi yang sangat sensitif pada setiap isu kenaikan harga BBM, produksi kita terus menurun ditengah kebutuhan yang terus meningkat. Bila selama sekitar 58 tahun pasca kemerdekaan kita adalah negeri peng-ekspor minyak, sudah sejak 10 tahun lalu kita berbalik arah menjadi pengimpor minyak dengan jumlah yang terus meningkat.
Grafik disamping menjelaskan hal ini dengan gamblang. Trend produksi yang cenderung menurun ini sudah terdeteksi sejak tahun 80-an sebenarnya. Saat itu produksi kita sempat berada di angka sekitar 1,700 Barrel Per Hari (BPH), sedangkan kebutuhan untuk konsumsi hanya berada di sekitar 400-an BPH. Tahun ini produksi itu diperkirakan tinggal di kisaran 830-an BPH sementara kebutuhan konsumsinya bisa mencapai 1,400-an BPH.
Jadi jelas nampak seandainya semua produksi minyak kita pakai sendiri-pun kita tetap harus mengimpor minyak dengan jumlah yang terus meningkat yang estimasinya tahun ini sudah di atas 500 BPH. Kondisi ini nampaknya tidak akan banyak bisa diharapkan membaik kedepan karena diperkirakan cadangan minyak kita akan habis dalam rentang waktu sekitar 10 tahun dari sekarang.
Jangan lupa bahwa bersamaan habisnya cadangan minyak kita tersebut, kebutuhan minyak di negara-negara yang selama ini meng-ekspor minyaknya ke kita juga terus meningkat. Jadi seandainya kita mampu-pun untuk mengimpor minyak saat itu, belum tentu minyaknya ada untuk diimpor. Jadi kalau toh masih ada minyak saat itu, harganya pasti sudah sulit dijangkau oleh rakyat negeri ini.
Kita memang masih memiliki sumber energi lain seperti gas dan batu bara. Namun keduanya juga akan habis pada waktunya masin-masing. Gas diperkirakan akan habis dalam rentang waktu 30-an tahun dari sekarang, sedangkan batu bara kita akan habis dalam rentang waktu sekitar 80-an tahun dari sekarang.
Walhasil apabila selama setengah abad lebih di era kemerdekaan kita menikmati hasil bumi kita dengan mengeruk sumber-sumber alamnya. Kita tidak bisa terus berharap demikian dalam rentang setengah abad berikutnya. Kita harus bisa benar-benar mengisi kemerdekaan dan bukan malah sebaliknya menguras (sumber alam) sebagai perwujudan kemerdekaan itu.
Instansi-instansi yang terkait dengan tiga kebutuhan pokok mendasar FEW di pemerintahan memang harus terus bekerja keras sekuat tenaga sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Mereka harus berpikir dan bekerja keras untuk bisa mencukupi kebutuhan pangan, energi dan air ini sementara rakyat seperti kita-kita juga tidak boleh tinggal diam.
Ada yang bisa dan harus dilakukan oleh pemerintah seperti membuat berbagai kebijakan publik yang kondusif terkait dengan pemenuhan tiga kebutuhan mendasar ini, sampai pencarian dalam skala yang masif untuk berbagai sumber-sumber energi baru dan terbarukan dalam skala yang besar karena kebutuhan kita yang saat inipun juga sudah sangat besar seperti yang ditunjukkan oleh grafik tersebut di atas.
Pada saat yang bersamaan - betapapun kecilnya apa yang bisa dilakukan oleh rakyat seperti kita-kita ini - kita tetap bisa dan harus mulai ikut berbuat. Tetapi apa yang bisa kita perbuat ini ? salah satunya adalah menanam dalam arti yang sesungguhnya, yaitu menanam pohon utamanya di tanah-tanah yang saat ini masih gersang atau terlantar.
Mengapa menanam ? petunjukNya begitu jelas bahwa tiga kebutuhan pokok kita di bidang Food, Energy and Water tersebut dapat dijawab sekaligus dengan tanaman-tanaman yang kita tanam.
Untuk pangan petunjukNya antara lain ada di surat Yaasiin 33-35; Abasa 24-32 dan Al-Anaam 99. Untuk energi petunjukNya antara lain ada di surat Yaasiin 80 dan Al-Waqiah 71-72. Sedangkan untuk air petunjukNya antara lain ada di surat Yaasiin 34 dan Maryam 24.
Walhasil, insyaAllah kita memang tidak perlu terlalu galau memikirkan masa depan negeri ini sejauh kita tetap berpegang pada petunjuk-petunjukNya. InsyaAllah.
- Details
- Kategori : Umum
- Published on Monday, 19 August 2013 07:11
- Oleh : Muhaimin Iqbal
0 comments