Roller Coaster Harga Emas Dari Akhir Pekan Yang Meresahkan Di Gedung Putih
7:44 AMOleh Muhaimin Iqbal
Senin, 25 July 2011 07:46
Obama
pasti tidak bisa menikmati akhir pekannya kemarin, betapa tidak –
Jum’at malam sebelumnya negosiasi untuk meninggikan plafon hutang dengan
Congress gagal total ketika juru bicara House of Representative
negeri itu menghentikan negosiasinya. Dalam suratnya kepada para
colega-nya di Congress – jubir yang berasal dari Republic ini bahkan
menyebutkan bahwa “ ...pembicaraan dengan Democratic President ini adalah sia-sia...” – untuk menggambarkan masih begitu jauhnya perbedaan penawaran antara keduanya. Kalau
hanya Obama dan rakyatnya yang gelisah – sebenarnya ini bukan urusan
kita, tetapi masalahnya dalam dunia yang terlalu US$ centris seperti
sekarang ini – ketika Amerika runtuh ekonominya – semua negara lain
terkena getahnya, termasuk kita !.
Dampak
yang sangat serius dari krisis plafon hutang di Amerika terhadap
ekonomi dunia ini diungkapkan dengan akurat oleh seorang menteri di
Inggris sebagai : “ ...ancaman terbesar bagi system financial dunia
saat ini justru datang dari beberapa orang sinting di sayap kanan
Congress Amerika...”.
Melihat perkembangan yang luar bisa ini, meskipun saya sendiri tidak sepenuhnya yakin bahwa jalan negosiasi antara Obama dan Congress-nya
sudah bener-bener buntu – tetapi dari sekarang sampai tanggal 2 Agustus
2011 akan menjadi hari-hari yang menegangkan bagi para pemain pasar di
dunia. Seperti menonton permainan catur yang memeras otak antara Obama
dan Congress, langkah demi langkah akan diamati dengan cermat – kemudian di implementasikan oleh para pemain pasar di lapangan.
Untuk pergerakan harga emas, sepekan kedepan akan seperti naik Roller Coaster - bisa naik dengan sangat pesat seperti yang terjadi pagi ini ketika pasar Sydney dan Hongkong mulai buka
– bisa juga meluncur balik ke bawah – bila ada kemajuan yang berarti
dari negosiasi antara ‘dua pemain catur’ tersebut diatas.
Mengapa
demikian ?, bila kesepakatan kenaikan plafon hutang Amerika tidak
tercapai – maka yang terjadi seperti orang yang sakit parah di ICU dan
dicabut bantuan pernafasannya. Amerika langsung default dan hutang dan uang mereka langsung hancur nilainya – orang berburu emas untuk mengantisipasi hal ini.
Bila
akhirnya nanti dalam sepekan kedepan kesepakatan itu tercapai – maka
seperti bantuan pernafasan tersebut dipasangkan kembali – denyut jantung
Amerika akan mulai nampak kembali di layar – akan ada tanda tanda-tanda
kehidupan kembali bagi hutang-hutang Amerika. Ini sementara cukup bagi
pasar untuk seolah-olah life as usual telah kembali.
Namun
bagi yang mau berfikir panjang dan melihat realita yang ada, sebenarnya
orang dengan mudah bisa tahu bahwa seandainya toh kesepakatan itu
tercapai – sejatinya system keuangan Amerika – yang juga sangat erat
dengan system keuangan dunia – tetap lagi sakit parah. Bantuan
pernafasan tidak membuatnya sembuh, hanya memperpanjang ‘status-quo’-nya
– setahun atau maksimal dua tahun lagi akan kembali memasuki masa
krisis seperti ini. Setelah itu negosiasi yang berat akan dimulai lagi
dan kondisi seperti akhir pekan lalu itu akan terulang.
Tetapi apakah Amerika dan dunia akan terus seperti ini - tersandera oleh hutang dan dua
pihak yang tidak mau saling mengalah ?. Tidak juga kalau para pemimpin
dunia mau belajar dari sejarah-nya !. Di Amerika sendiri peristiwa yang
nyaris sama terjadi lebih dari dua abad lalu. Adalah Daniel Shays yang
tercatat dalam sejarah mampu men-trigger penyelesaian dari kebuntuan yang luar biasa antara para pemimpin negeri saat itu.
Daniel
adalah prajurit yang ikut berperang pada perang revolusi, namun ketika
pulang dia mendapati ladang pertaniannya disita oleh bank karena krisis
finansial serius yang melanda negeri itu. Ironinya adalah krisis
finansial ini sendiri penyebabnya adalah negeri itu babak belur dengan
hutang untuk membiayai perang – dan para pemimpin negeri itu tidak ada
yang mau legowo untuk memberi solusi bagi negerinya.
Walhasil
krisis yang berkepanjangan mengorbankan para pejuang seperti yang
dialami oleh Daniel Shays. Kecewa dengan ini dia membentuk pasukannya
sendiri yang diberi nama Shaysites
dan memberontak terhadap negerinya. Pemberontakan ini akhirnya bisa
ditumbangkan setelah mengorbankan sejumlah nyawa, Daniel sendiri
akhirnya masuk penjara. Tetapi dari pemberontakan inilah para pemimpin
menjadi takut dan akhirnya duduk bareng menyelesaikan masalah dengan
mulai menyusun Constitution yang digunakan di Amerika hingga saat ini.
Masalahnya adalah siapakah yang akan menjadi Daniel Shays-nya Amerika saat ini yang akan bisa memaksa Presiden Obama dan Congress-nya untuk menyelesaian perbedaan antara keduanya ?. Kita tidak mau tergantung atau terlalu terpengaruhi
oleh apa yang terjadi di sana. Kita juga tidak mau menunggu terjadinya
pemberontakan di negeri itu – biarlah rakyat negeri itu sendiri yang
mengatasi masalahnya.
Tetapi lantas apa yang bisa kita lakukan agar permainan Roller Coaster
US Dollar tidak ikut menguncang kondisi keuangan dan daya beli kita ?,
ya jauhilah US Dollar itu – juga produk-produk yang berdenominasi dalam
Dollar !. Amankan dengan aset fisik berupa emas/Dinar, kebun, ternak,
sawah, barang dagangan dlsb. sehingga ketika Roller Coaster itu menjadi tidak terkendali – Anda tidak dibuat mabuk karena telah ikut mengendarainya. Wa Allahu A’lam.
0 comments