Empat Cerita
10:00 PMEmpat Cerita
Details
Kategori : Umum
Published on Wednesday, 06 March 2013 09:06
Oleh : Muhaimin Iqbal
Salah satu Ustadz saya setiap Jumat mengingatkan saya dan juga nampaknya seluruh muridnya yang ter-record di Blackberry beliau, untuk mewaspadai fitnah Dajjal dengan menghafal 10 ayat pertama surat Al-Kahfi. Yang menarik adalah mengapa surat Al-Kahfi ? ternyata didalamnya ada empat cerita yang bisa menjadisurvival kitbagi umat akhir jaman ini.
Cerita pertama adalah tentang sekelompok anak muda yang demi untuk menjaga keimanannya rela menyendiri dan menjauh dari masyarakat yang tingkat kerusakannya sudah tidak mungkin diperbaiki. Kelak mereka kembali ke masyarakat ketika situasi berubah. Ketika kembali ini mereka kembali dengan uang-nya sendiri dan selektif dalam memilih makanan :Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik(QS 18 :19)
Cerita kedua tentang gambaran kebun yang indah dan pemilik kebun yang sombong. Kesombongan yang melupakan kehendak dan kekuatan Allah " yang akhirnya berbuntut kebunnya dihancurkan oleh Allah. Sementara ada orang kedua yang disepelekan oleh pemilik kebun inipun mengingatkan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu "MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH" (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan, maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (QS 18:39-40).
Cerita ketiga tentang Nabi Musa bersama muridnya dan Nabi Musa bersama gurunya yaitu Nabi Khidr. Bersama muridnya dia meng-eksplorasi alam dengan perjalanan yang jauh dan lama : ."Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun". (QS 18 :60)
Bersama gurunya Nabi Musa diminta bersabar dalam menuntut ilmu : inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS 18 :78)
Cerita keempat adalah tentang Zulkarnain, pemimpin yang adil, perkasa, berilmu dan mau bekerja keras untuk memberi solusi permasalahan yang dihadapi oleh rakyatnya: Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi" Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu". (QS 95-96)
Belajar dari rangkaian empat cerita tersebut, maka survival kit kita untuk selamat di akhir jaman itu akan terdiri dari :
1. Pemuda akhir jaman yang beriman, mampu membentengi diri dari pengaruh rusaknya masayarakat pada jamannya. Mereka mempunyai system keuangan (kehidupan) "nya sendiri, dan mereka menjaga makanan (rezeki) nya.
2. Mereka bekerja keras mengolah dan memakmurkan bumi dengan tetap bertawakkal dan menyadari bahwa bila mereka berhasil " itu semua atas kehendak dan kekuasaan Allah semata.
3. Mereka mengamalkan ilmu-ilmu yang mereka miliki untuk mengeksplorasi potensi alam, dan pada saat yang bersamaan mereka belajar meningkatkan keilmuannya secara terus menerus dengan sabar.
4. Mereka dipimpin oleh pemimpin yang adil, kuat, berilmu pengetahuan dan mau terjun langsung bersama masyarakat untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada, pemimpin yang mampu menciptakan keamanan di masyarakat.
Tentu perlu kajian dan pendalaman yang menyeluruh untuk segala bidang " agar empat cerita tersebut bisa menjadi inspirasi untuk amal nyata di dunia yang sudah penuh dengan fitnah ini.
Sekitar setahun dari sekarang, negeri ini akan hiruk pikuk dengan pesta demokrasi untuk memilih para pembuat undang-undang dan pemimpin negeri. Maka dengan pembanding empat cerita di atas, mudah-mudahan kita dimudahkan untuk mengambil sikap kita. Apakah waktunya kita lari menyendiri ke gua kita sendiri, atau waktunya terjun menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.
Seandainya toh kita berpendapat bahwa system yang ada begitu rusaknya sehingga kita waktunya lari ke gua-gua; sikap optimism itu masih layak dibangun untuk jaman ini. Bahwa kita belum menuju akhir jaman, sebelum sekali lagi kita menuju kemakmuran.
Maka, tidak inginkah kita menjadi bagian dari umat yang ikut merintis jalan untuk menuju kemakmuran sekali lagi seperti berita nubuwah berikut ?.
"Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya tetapi dia idak mendapatkan seorangpun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai" (HR. Muslim).
Kemakmuran sekali lagi itu oleh dan untuk orang-orang yang sadar zakat " siapa lagi yang sadar zakat kalau bukan kita umat ini ?, lantas siapa lagi yang harus mulai bekerja mewujudkannya bila bukan kita-kita yang hidup di jaman ini ?. Wa Allahu A'lam.
0 comments