Materi Pelatihan Pembibitan Zaitun

10:19 PM

Karena banyaknya peminat pelatihan Pembibitan dan Pengembangan Model Bisnis Berbasis Zaitun yang kami adakan hari ini Sabtu 21/12/2013 di Startup Center - Depok, mohon maaf tidak semua peminat bisa kami sertakan dalam pelatihan  secara langsung. Namun agar kesempatan tetap terbuka seluasnya bagi peminat pelatihan pembibitan dan pengembangan bisnis zaitun yang unik ini, bahan pelatihannya kami share melalui tulisan ini.

 

Teknik pembibitan yang kami pilih untuk zaitun di Indonesia adalah teknik micro-cutting, yaitu dengan memotong ranting muda pohon zaitun dengan diameter sekitar 0.5 cm sepanjang 6 10 cm atau  4-6 ruas daun untuk menghasilkan tanaman baru. Dengan ukuran ini dalam kondisi normalnya, hampir pasti potongan ranting tersebut akan mati layu dan kemudian kering.

 

Maka diperlukan perlakuan khusus agar ranting muda dengan hanya beberapa ruas daun tersebut mampu bertahan segar untuk waktu yang relatif lama, yaitu  1- 2 bulan sampai potongan ranting ini berhasil mengeluarkan akarnya sendiri yang cukup kokoh dan hidup menjadi tanaman baru. Bagaimana caranya ?

 

Ada lima hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan pembibitan zaitun dengan teknik micro-cutting ini yaitu penyiapan bakal bibitnya sendiri, media tanamnya, iklim mikro (micro-climate) yang diperlukan , Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang kemungkinan diperlukan (tidak harus) dan zat lain yang bisa membantu keberhasilan pembibitannya meskipun juga tidak harus.

 

 

Penyiapan Bakal Bibit

 

Untuk bakal bibit, yang paling perlu diperhatikan adalah pemotongannya dari tanaman induk yang harus pas dibawah ruas daun karena akar akan tumbuh dari pangkal ruas daun paling bawah di bekas potongan ini. Kemudian 2-3 ruas daun (jadi 4- 6 daun) paling bawah dibuang daunnya untuk meminimisasi penguapan- selama akar belum tumbuh.

 

Bahkan bila dipandang perlu 2-3 ruas daun yang tersisa (4-6 daun) dipotong masing-masing tinggal separuh dari lebar daun. Langkah yang kedua ini tidak harus dilakukan tergantung dengan micro-climate di tempat pembibitan.

 

Agar fokus pertumbuhan berada di area pembentukan akar, titik-titik pertumbuhan lainnya seperti ujung ranting, tunas dan bakal daun baru juga dipotong/dihilangkan dahulu.

 

 

Media Tanam

 

Pada masa rhizogenesis atau pembentukan akar ini, media yang digunakan sebaiknya yang ringan dan berporositas tinggi. Tujuannya adalah ketika kita nanti menyiraminya dengan manual maupun otomatis untuk menjaga kelembaban daun, air yang tumpah ke media tanam mudah mengalir ke bawah.

 

Air yang terjebak pada media tanam secara berlebihan bisa membuat bakal bibit  keburu busuk sebelum munculnya akar. Media yang porous ini juga membuat akar muda mudah bergerak dan bercabang untuk terus tumbuh.

 

Salah satu media tanam yang berporositas tinggi ini yang hasilnya baik antara lain campuran dari pasir, arang sekam, tanah dan kompos. Komposisinya nampaknya tidak terlalu mengikat tetapi yang kami coba dan berhasil baik adalah 1:1:1 :3.

 

Untuk mempertahankan ZPT tetap berada di tempat perakaran dan menstabilkan bakal bibit di media tanam, bila perlu dan bisa diperoleh gunakan juga flora foam yaitu foam khusus untuk tanaman untuk menancapkan bakal bibit sebelum kemudian dimasukkan ke media tanam lagi-lagi flora foam ini tidak harus, tetapi bila ada sangat membantu.

 

Micro-Climate

 

Micro-climate atau iklim mikro menjadi faktor yang paling menentukan keberhasilan pembibitan dari 6 bulan percobaan yang kami lakukan. Iklim mikro ini intinya ada tiga berurutan dari yang paling dominan pengaruhnya, yaitu pertama kelembaban (ratio humidity) di sekitar media pembibitan, kedua suhu dan ketiga cahaya.

 

Agar batang dan daun bakal bibit yang belum memiliki akar ini tidak mengering karena penguapan, dibutuhkan kelembaban maksimal sampai bibit tersebut bisa mengakses air sendiri dari tanah melalui akarnya.  Kelembaban maksimal ini sedapat mungkin tidak kurang dari 90 % dan bahkan sebaiknya mendekati 100%.

 

Membuat micro-climate yang minimal menghasikan kelembaban di atas 90% inilah titik kritis utama dari pembibitan zaitun dengan menggunakan teknik micro-cutting ini.

 

Ada tiga pendekatan yang kami coba lakukan dan masing-masing memiliki tingkat keberhasilannya sendiri. Pertama dengan apa yang kami sebut Low Cost Incubator.

 

Intinya adalah berupa wadah atau pot plastik yang

 

Agak teknis sedikit yang ini dan diperlukan peralatan seperti pompa air, timer, nozzle pengembunan, saringan air, pipa fleksibel dan tangki air. Intinya bila kita bisa menyemprot embun secara berkala di ruangan setiap 15 menit siang hari dan setiap 30 menit malam hari maka insyaAllah kelembaban atau Ratio Humidity di dalam Mini Green House akan stabil di atas 90 %.

 

Cara ketiga adalah menggunakan Green House yang sesungguhnya, yaitu ruang tertutup dengan atap kaca dengan kerangka besi. Pengendalian kelembaban dan suhu lebih mudah dari cara-cara sebelumnya. Bila teknik ketiga ini dikombinasikan dengan teknik pertama, tingkat keberhasilannya menjadi sangat tinggi. Tetapi ini exercise yang mahal sehingga hanya kami sarankan bila Anda memang akan terjun ke usaha pembibitan ini dengan skala yang serius.

 

Idealnya suhu udara di ruangan pembibitan adalah di sekitar 25 derajat celcius. Tetapi percobaan kami juga memiliki keberhasilan yang cukup tinggi di suhu yang lebih tinggi, oleh karenanya bila suhu udara di tempat Anda tidak berada di kisaran 25 derajat celcius-pun, silahkan tetap mencobanya.

 

Untuk cahaya, ini juga tidak terlalu sensitif. Yang penting selama periode perakaran ini jangan di ekspose penuh ke matahari dulu. Diperlukan Keteduhan dengan pengurangan cahaya 30-40 % - tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap. Antara lain bisa kita gunakan paranet 40 % untuk dua maksud sekaligus yaitu menurunkan suhu dan mengurangi cahaya.

 

Unto keperluan menyelami ilmu dan praktek lapangannya, teknik pertama dengan Low Cost Incubator-lah yang kami anjurkan. Bila tempat Anda mencoba memiliki kombinasi micro-climate yang pas (kelembaban, suhu dan cahaya) maka insyaAllah Anda akan bisa memproduksi bibit zaitun dengan cara yang paling murah.

 

 

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

 

Ada sejumlah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang sudah diidentifikasi oleh para ahlinya. Diantaranya adalah auxins, cytokinin, gibberellin, ethylene, polyamin, abscisic acid, dan phenolics.

 

Di antara ZPT-ZPT tersebut, yang paling efektif terbukti mempercepat proses pembentukan akar pada tanaman zaitun adalah auxin. Auxin ini secara alami sebenarnya ada di tanaman, tetapi tanaman-tanaman tertentu memiliki auxin yang lebih dari yang lain. Auxin alami tersedia dalam bentuk apa yang disebut Indole Acetic Acid (IAA).

 

Selain yang alami, auxin sintetis juga banyak diproduksi oleh para produsen bahan kimia pertanian. Yang sintetis ini umumnya dalam bentuk  Indole -3-Butyric Acid (IBA) dan Naphthaleneacetic Acid (NAA). Anda bisa membeli ZPT di toko-toko pertanian dan perhatikan kandunganya; untuk zaitun cari yang mengandung IBA lebih banyak dan kemudian NAA dst.

 

Meskipun tidak harus, penggunaan auxin ini terbukti mempercepat tumbuhnya akar sehingga di lingkungan micro-climate yang kurang sempurna sekalipun pembibitan tetap berpeluang untuk berhasil.

 

 

Kategori : Entrepreneurship
Published on Saturday, 21 December 2013 10:00
Oleh : Muhaimin Iqbal

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Subscribe