Kinerja Emas/Dinar Dalam Dasawarsa Terakhir
3:37 AMOleh Muhaimin Iqbal
Rabu, 02 June 2010 07:55
Bagi kita yang tumbuh di zaman ini, kalau mendengar istilah investasi – maka yang terbayang adalah saham, reksadana, deposito, asuransi, sukuk dlsb. Orang tua kita dahulu kebanyakan tidak mengenal istilah investasi, tetapi mereka mengenal tabungan. Tabungan yang mereka kenal juga agak berbeda dengan kita sekarang. Mereka lebih familiar dengan sawah, ternak, kebun dan yang juga secara luas dikenal adalah emas.
Bagi Anda yang mengikuti pola investasi atau tabungan dari orang tua Anda lebih awal – pasti Anda sekarang dapat menikmati manfaatnya. Ternyata pola investasi atau tabungan mereka khususnya pada emas – sangat menjanjikan hasilnya hingga kini.
Di situs ini tersaji secara real time kinerja emas dalam satu dasawarsa (10 tahun), yang per pagi ini menunjukkan angka pertumbuhan sekitar 421 %. Artinya uang yang Anda tanamkan di emas sepuluh tahun lalu, kini nilainya telah menjadi lebih dari 5.21 kali-nya.
Secara lebih detil kenaikan harga emas atau Dinar ini dapat Anda lihat pada grafik dibawah. Nampak jelas dari grafik tersebut bahwa tahun demi tahun, harga emas terus meningkat. Pada umumnya terendah tahun ini, masih lebih tinggi dari terendah tahun sebelumnya – begitu seterusnya sehingga grafik untuk masing-masing tahun akan terus bergerak keatas.
Grafik tersebut dapat menjawab pertanyaan yang paling banyak disampaikan ke kami, yaitu kapan waktu terbaik membeli emas/Dinar ?. Jawabannya jelas, bila emas/Dinar digunakan untuk tabungan jangka panjang seperti persiapan biaya sekolah anak, persiapan pergi haji, persiapan beli rumah, dana pensiun dlsb.; maka membeli kapan-pun tidak masalah – tetapi lebih cepat lebih baik.
Apakah gerakan keatas 10 tahun terakhir akan berulang pada 10 tahun mendatang ?, secara statistik paling tidak saya tidak melihat arah sebaliknya akan terjadi. Seluruh faktor fundamental ekonomi dunia, cenderung mendorong dunia kearah inflasi – jadi dorongan keatas ini kemungkinan besar akan terus berlanjut. Wa Allahu A’lam.
0 comments