Budidaya Tanaman Yang Penuh Berkah

12:08 AM

Di antara sekian banyak tanaman yang ada di dunia, ada satu jenis tanaman yang keberkahannya secara eksplisit disebutkan di Al-Quran yaitu pohon zaitun (QS 24:35). Selama ini kita berasumsi bahwa zaitun ini adalah tanaman negeri-negeri Arab  dan Mediterania karena produksi terbesar zaitun dunia memang di Mediterania yaitu Spanyol dengan luas tanam sampai 2.33 juta hektar dengan produksi sekitar 6.94 juta ton per tahun. Mungkinkah negeri kita ini menjadi produsen besar zaitun dunia ?

Kemungkinan itu tentu selalu ada, hanya yang diperlukan adalah pikiran terbuka kita untuk mau belajar, berusaha dan terus mencoba sesuatu yang berbeda sambil tentu saja memohon pada Yang Maha Pencipta untuk memudahkan jalan kita. Hanya Dia yang bisa menumbuhkan segala jenis pepohonan itu sebagaimana firmanNya :

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (QS 27:60)

Maka jelas bila Allah berkehendak pohon zaitun-pun akan bisa tumbuh sebaik-baiknya di negeri kita ini. Ini dari tataran Ilahiahnya, sekarang bagaimana dari tataran ikhtiari manusianya ?

Pertama dari statistik pohon-pohon yang paling banyak ditanam manusia di dunia. Zaitun menduduki nomor 3 pohon terbanyak ditanam di dunia setelah kelapa dan sawit. Menariknya adalah di dua jenis pohon yang lebih banyak dari zaitun tersebut, Indonesia berada di urutan no 2 untuk kelapa (setelah Philippine)  dan nomor 1 untuk sawit (di atas Malaysia). Luas tanaman sawit Indonesia saat ini lebih dari dua kalinya luas tanaman zaitun di Spanyol yang merupakan penghasil zaitun terbesar dunia.

Artinya dari ketersediaan lahan, mestinya sangat cukup bagi kita untuk bisa menanam zaitun secara masif dalam jumlah yang sangat besar seperti ketika kita menanam sawit. Sama-sama penghasil minyak, tetapi yang satu (ziatun) diebut keberkahannya secara spesifik di Al-Quran mengapa tidak ini yang kita pilih ?

Apakah tanaman ini cocok ditanam di tanah kita ? pertama dahulu sawit juga bukan tanaman asli kita, awalnya dibawa penjajah Belanda konon hanya 3 atau 4 benih dari Afrika Barat. Lihat kini Indonesia menjadi produsen sawit terbesar di dunia. Kedua dari sisi geografis, zaitun tumbuh terbaik di daerah-daerah subur yang beriklim panas. Kurang apa banyaknya daerah subur yang kita miliki ? dan kurang panas apa sekarang suhu rata-rata kita ?

Tetapi mengapa kita menganggap penting zaitun ini ? pertama tentu karena keberkahannya yang disebutkan di Al-Quran tersebut di atas. Kedua karena keberkahan tersebut juga terbukti secara ilmiah. Bila minyak sawit banyak diperdebatkan dampaknya pada kesehatan misalnya,  minyak zaitun sebaliknya begitu banyak diberitakan manfaatnya.

Dengan begitu banyaknya bukti ilmiah yang menunjang minyak zaitun ini, sejak sekitar sepuluh tahun lalu di Amerika bahkan minyak zaitun boleh dilabeli sebagai minyak kesehatan. Diantara yang terbukti secara ilmiah itu adalah menurunkan kolesterol, menurunkan resiko penyakit cardiovascular, menurunkan tekanan darah, meningkatkan keperkasaan seksual, mengurangi resiko penyakit saluran pernafasan, anticancer, antiseptic dan antimicrobial.

Dengan mengungkapkan kelebihan minyak zaitun tersebut, tidak berarti juga serta merta kita gantikan lahan-lahan sawit dengan zaitun meskipun nantinya bisa jadi para pemilik lahan sawit akan hijrah ke zaitun dengan sendirinya bila mengetahui nilai ekonomisnya yang juga luar biasa.

Tetapi saya lebih tertarik untuk mengarahkan pohon zaitun ini sebagai tanaman rakyat, agar sebanyaknya rakyat nantinya bisa menanam dua pohon zaitun dari jenis yang berbeda di halaman rumah-rumahnya. Perlu dua jenis karena pohon zaitun memberi hasil maksimal bila bisa terjadi polinasi dari dua jenis yang berbeda, disamping juga meminimasi penjalaran penyakit.

Pohon zaitun bisa dibudi dayakan-oleh rakyat karena bahkan untuk mengolah sampai menjadi minyakpun tidak harus membutuhkan industri. Dengan peralatan dapur yang seadanya, Anda bisa membuat minyak zaitun terbaik Anda yaitu yang disebut EVOO (Extra Virgin Olive Oil).  Gambar di atas adalah minyak zaitun yang saya buat dengan peralatan dapur istri saya semalam.

Saya membayangkan suatu saat rakyat negeri ini tidak perlu pusing oleh mahalnya minyak goreng, kelangkaan minyak tanah dlsb. Semua bisa diproduksi sendiri dari halaman rumahnya. Memang perlu waktu untuk sampai ke sana, tetapi kalau kita mulai sekarang insyaallah generasi anak cucu kita akan bisa mandiri dari sisi minyak yang sehat ini.

Suatu saat kita akan bisa makan goreng-gorengan yang murah, enak dan sehat karena minyaknya kita buat sendiri dari jenis minyak yang terbukti aman dan bahkan menunjang kesehatan tersebut.

Kandungan lemak buah zaitun sekitar 15.3 % , jadi cukup tinggi rendemen setiap buahnya yang bisa menjadi minyak. Produktifitas hasil buah zaitun per pohon juga bisa sangat tinggi. Ketika di awal masa berbuah mulai dari sekitar 10 kg/ pohon ; ketika pohon terus membesar hasilnya untuk jenis zaitun tertentu bisa mencapai 1 ton/ pohon.

Bentuk keberkahan lain dari phon zaitun adalah usianya yang bisa sangat panjang, salah satu pohon zaitun di Athena dimana Plato dahulu bernaung untuk mendirikan Plato Ac

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Subscribe