Ketika Orange Florida Menjadi Pahit
5:51 PM
Sudah lebih dari satu dasawarsa ini para petani orange di Florida Amerika Serikat tidak lagi bisa mengandalkan produksi orange-nya. Di negara bagian yang dahulu sempat mendeklarasikan orange juice sebagi minuman resminya (1967) itu, kini tidak banyak lagi orang yang mau minum orange juice asal negara bagian tersebut. Mengapa ? orange yang seharusnya memiliki rasa khas manis-asem-segar, tiba-tiba menjadi pahit. Hal ini menghancurkan industri orange yang dahulunya bernilai US$ 9 Milyar !
Sejumlah peneliti di negeri yang mengaku adi kuasa itu-pun kelabakan untuk menjawab pertanyaan mengapa rasa orange mereka berubah menjadi pahit dan apa penyebabnya. Setelah bertahun-tahun dilakukan serangkaian penelitian oleh para ahli di perbagai bidang, akhirnya para ahli menemukan perkiraan penyebabnya.
Suatu jenis bakteri tertentu yang disebut Xanthomonas axonopodis, menyebar dengan sangat cepat melalui angin dan hujan. Bakteri yang kemudian menyerang jenis pohon-pohon jeruk ini menimbulkan penyakit yang disebut citrus canker (bukan salah cetak memang penulisannya begini), penyakit inilah yang kemudian membuat rasa orange menjadi pahit.
Tetapi mengapa tiba-tiba bakteri Xanthomonas axonopodis ini bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat dan dari mana asalnya ? Tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan pasti, tetapi para ahli hanya bisa berteori. Sejak dahulu bakteri semacam Xanthomonas axonopodis ini ada di alam, hanya dalam jumlah yang aman sehingga tidak menimbulkan wabah penyakit.
Namun ketika iklim dunia berubah semakin panas, pertumbuhan bakteri semacam ini meningkat pesat. Kemudian ketika bakteri tersebut menemukan makanan yang pas yaitu hamparan pohon-pohon jeruk di Florida, maka pertumbuhannya terakselerasi lagi secara eksponensial dan dari sanalah wabah citrus canker tersebut menghancurkan jutaan pohon jeruk di negara bagian tersebut.
Pemunculan dan penyebaran serangan penyakit dengan modus yang sama, sangat mungkin bisa terjadi untuk berbagai jenis tanaman lainnya, hewan ternak dan bahkan juga manusia. Maka para ahli mulai mengkawatirkanbahwa bersamaan dengan iklim bumi yang semakin panas, manusia juga akan kehilangan sumber-sumber makanan dan bersamaan pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit.
Lantas apakah dengan ini dunia sudah menuju titik akhirnya ?, menuju titik akhir tentu sudah pasti karena bersamaan dengan berlalunya waktu kita pasti lebih dekat ke hari akhir dan bukannya menjauh dari hari akhir. Tetapi ini bukan berarti kita apatis menunggu hari akhir itu tiba. Justru dengan semakin jelasnya tanda-tanda itu, semakin banyak yang harus kita berbuat dalam waktu yang semakin sedikit so much to do so little time.
Saya termasuk yang sangat yakin bahwa sebelum hari akhir itu bener-bener terjadi, dunia masih akan sekali lagi mengalami kemakmurannya. Ini berdasarkan kabar nubawah berikut :
" Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya tetapi dia tidak mendapatkan seorangpun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai " (HR. Muslim).
Jadi sebelum kiamat bener-bener terjadi, jangankan negeri yang kondisi sekarangnya subur seperti negeri kita ini negeri arab yang sekarang gersang-pun akan kembali subur. Dan ini insyaAllah akan terjadi dengan ataupun tanpa peran kita untuk mewujudkannya.
Hanya saja dengan kabar yang begitu jelas dan meyakinkan, alangkah indahnya kalau kita bisa ikut berperan dalam mewujudkan kabar baik tersebut. Alangkah bijaksananya bila kita tidak tinggal diam atau bahkan bergerak ke-arah sebaliknya yaitu terus berbuat kerusakan di muka bumi.
Konkritnya seperti apa ? bagaimana kita bisa menghentikan wabah penyakit terhadap tanaman, hewan dan manusia seperti pada modus citrus canker tersebut di atas ? Kuncinya ada di petunjukNya.
Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (QS 2:38).
Dengan mengikuti petunjukNya dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam hal bertani, beternak dan memelihara kesehatan misalnya maka yang pertama ini akan menjadi perwujudan nyata bentuk keimanan kita yang membenarkan petunjuk itu dan sekaligus perwujudan ketaqwaan kita dalam mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya.
Dengan iman dan taqwa insyaAllah kita bisa memenuhi syarat akan dipenuhiNya janji Allah : Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS 7:96)
Yang
kedua karena petunjukNya itu begitu jelas (QS 2:185) dan menjawab semua
persoalan (QS 16:89), maka masalah-masalah detil teknis-pun sangat bisa
diselesaikan dengan petunjukNya. Bagaimana mencegah wabah penyakit
sejenis citrus canker tersebut di-atas-pun dapat dilakukan dengan langkah-langkah teknis berikut yang sepenuhnya berdasarkan petunjukNya.
1) Jangan
biarkan sedikitpun ada lahan terlantar, makmurkan dengan urutan tanaman
biji-bijian, kurma, anggur dan setelah itu berbagai jenis tanaman
lainnya (QS 36 : 33-36)
2) Hutankan
kembali bumi dengan kombinasi sejumlah tanaman-tanaman yang
berdampingan dan yang diunggulkan (QS 13:4). Detail komposisi
tanaman-tanaman tersebut pernah saya tulis dalam Kebunku Kebun Al-Qur’an (02/05/2013) dengan sejumlah ayat yang terkait.
Mengapa dengan dua hal tersebut di atas penyakit seperti citrus canker yang menghanguskan industri orange juice di Florida insyaAllah bisa dicegah ?
Pertama
karena dengan peng-hutan-an kembali lahan-lahan gersang, iklim
permukaan bumi akan kembali sejuk. Bakteri-bakteri yang ada di alam akan
terjaga populasinya pada tingkat yang aman.
Kedua bakteri berbahaya yang sempat tumbuh-pun, tidak akan mudah menyebar di hutan tanaman pangan yang multi-culture atau poly-culture. Tanaman monoculture
seperti hamparan kebun jeruk di Florida – itu ibarat penduduk kota bagi
penyebaran penyakit, sekali satu kena – mudah menular ke yang lain
karena kepadatan populasinya.
Sebaliknya tanaman multi atau poly-culture
itu ibarat penduduk desa bagi penyebaran penyakit, satu dan yang lain
berjauhan ( dibatasi pohon lainnya) sehingga tidak mudah terjadi
penularan penyakit bila ada salah satunya yang kena.
Ketiganya
ya itu tadi, bila kita mendasarkan seluruh sikap dan tindak kita pada
petunjukNya, mudah-mudahan kita memenuhi syaratNya untuk menjadi
penduduk negeri yang beriman dan bertakwa. Karena dengan memenuhi syarat
inilah keberkahan dari langit dan dari bumi itu akan bisa kita peroleh
bersama.
Maka
sebelum 'jeruk-jeruk' kita-pun menjadi pahit, jalan iman dan takwa
itulah yang memang harus kita tempuh. Jalan panjang mendaki nan sulit
tetapi harus kita mulai, kita tidak punya jalan lain. InsyaAllah.
0 comments